BANGUI, KOMPAS.com - Presiden Republik Afrika Tengah Francois Bozize dilaporkan telah memerintahkan aparat kepolisian menahan anaknya, Kevin Bozize, akibat sebuah tindakan penipuan. Kevin dilaporkan telah menolak membayar tagihan senilai 12.000 euro atau sekitar Rp 146,6 juta dari sebuah hotel di Bangui, ibu kota negara tersebut.
Kevin Bozize dilaporkan telah ditahan tanggal 6 November atas instruksi ayahnya. Dia ditahan bersama salah satu manajer hotel tersebut.
Salah satu sumber kepolisian yang memberikan keterangan dengan kesepakatan tanpa penyebutan nama, Sabtu (10/11), mengatakan, tagihan tersebut termasuk biaya pembayaran kamar di Ledger Plaza Hotel, salah satu hotel bintang lima di Bangui.
Selain itu, di dalamnya juga terdapat tagihan pembayaran makanan serta layanan kamar eksklusif. Namun, setelah beberapa hari menginap dan diminta oleh manajer hotel untuk membayar tagihannya, Kevin menolak.
"Setelah mendapat informasi dari situasi tersebut, ayahnya (Francois) memanggil anaknya dan manajer hotel tersebut. Di depan manajer itu, dia (Kevin) mengaku memang telah tinggal di Ledger Plaza Hotel selama beberapa hari. Namun, Kevin berkilah jika dia telah membayar semua tagihan yang ditujukan atas namanya," kata sumber tersebut.
Segera setelah itu, kedua orang itu ditahan polisi. Manajer hotel awalnya ikut ditahan karena diduga terlibat persekongkolan dengan Kevin untuk menipu atasannya.
Akan tetapi, setelah melalui pemeriksaan lanjutan, fakta-fakta yang ditemukan pihak kepolisian menyatakan manajer hotel tersebut tidak bersalah. Dia pun akhirnya dibebaskan karena tidak cukup bukti terkait keterlibatannya.
Perwira arogan
Saat ini, pihak satuan penyelidik Kepolisian Nasional Republik Afrika Tengah (SRI) telah memeriksa Kevin, yang juga seorang perwira militer berpangkat kapten.
Reputasi Kevin Bozize cukup terkenal sebagai salah satu pejabat pemerintah di Republik Afrika Tengah yang banyak memiliki utang di hotel-hotel.
Francois selaku kepala negara menyadari bahwa banyak tokoh lain, terutama perwira militer, yang sering memanfaatkan posisi mereka secara arogan untuk mendapat kemewahan dari hotel dan tempat hiburan lain, tetapi enggan membayarnya.
Terkait penahanan dan penyelidikan atas tindakan anaknya itu, Francois juga menginstruksikan proses hukum yang adil. Dia mempersilakan jika anaknya akhirnya diajukan ke pengadilan.
Francois selama ini dikenal tegas menyikapi banyak tindakan yang merugikan, seperti yang dilakukan anaknya itu. Dia juga pernah menyerukan kepada semua perwira militer yang memiliki banyak utang untuk segera membayar tagihan mereka. Jika tidak, mereka harus menerima risiko untuk diadili dan dipenjara tanpa pengecualian.
Francois Bozize memimpin salah satu negara penghasil permata di Benua Afrika tersebut melalui kudeta pada tahun 2003. Bozize terpilih pada pemilihan umum presiden dua tahun setelahnya.
Pada 2011, dia kembali terpilih untuk masa jabatan kedua. Selain kemiskinan, negara tersebut juga memiliki persoalan korupsi kronis. (AFP/BBC/GRE)
Editor :
Egidius Patnistik
Anda sedang membaca artikel tentang
Presiden Perintahkan Anaknya Ditangkap
Dengan url
http://chooseacolorfengshui.blogspot.com/2012/11/presiden-perintahkan-anaknya-ditangkap.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Presiden Perintahkan Anaknya Ditangkap
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Presiden Perintahkan Anaknya Ditangkap
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar