Dicari, Gubernur "Njawani" dan Bersahabat

Written By bopuluh on Jumat, 15 Februari 2013 | 17.02

KOMPAS.com - Pemilihan Umum Kepala Daerah Jawa Tengah tinggal tiga bulan lagi atau tepatnya pada 26 Mei mendatang. Namun, hingga kini, masyarakat masih menunggu siapa yang diperkirakan bakal jadi calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018.

Perkembangan selama ini, muncul sejumlah nama sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng). Sebut saja Gubernur Jateng Letjen (Purn) Bibit Waluyo yang bakal maju sebagai petahana. Lalu, Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih dan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Hadi Prabowo.

Selain itu, ada juga nama Mayjen Suwarno yang kini Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia. Juga Ganjar Pranowo yang kini Wakil Ketua Komisi II DPR serta Arif Mudatsir Mandan yang kini Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jateng dan pernah menjadi Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR.

Di antara mereka, ada yang sudah mendaftar ke partai politik (parpol) dan ada yang belum. Kalau belum mendaftar, kepastiannya sama sekali belum jelas. Meski sudah ada yang mendaftar, seperti sejumlah nama yang mendaftar di PDI-P, kepastian mereka juga belum ada. Sebab, belum ada seorang pun yang mengantongi restu dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Megawati Soekarnoputri.

30 tahun dipimpin militer

Pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang, M Yulianto, akhir pekan lalu, menyatakan, parpol di Jateng terkesan "menyandera" sejumlah bakal calon gubernur dan wagub yang sudah mendaftar.

Hingga kini, keberadaan para calon itu jangankan dipegang, dielus-elus pun belum. Itulah yang menimbulkan tanda tanya mengenai latar belakang bakal calon. "Wacana yang berkembang selama ini, apakah masih diperlukan gubernur berlatar belakang militer di Jateng. Jika menilik arah angin yang kuat di Jateng, justru sudah waktunya kepemimpinan berada di tangan sipil," ujar Yulianto.

Kepemimpinan dari kalangan sipil, menurut dia, menguatkan keinginan masyarakat terhadap sosok pemimpin yang njawani, bersahabat, dan mampu berkomunikasi dengan rakyat di provinsi berpenduduk 39,2 juta jiwa itu. "Jika sipil yang tampil, masyarakat akan membuat sejarah perubahan di provinsi yang selama 30 tahun dipimpin oleh militer," ungkap Yulianto.

Namun, apakah keinginan masyarakat dengan munculnya pemimpin sipil akan direspons parpol? Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jateng Dani Sriyanto mengatakan, masyarakat sebenarnya tak mempersoalkan pemimpin dari kalangan sipil atau militer. Pandangan ini wajar bagi Partai Demokrat karena partai tersebut hingga kini masih menganggap Bibit Waluyo sebagai gubernur yang potensial.

Sementara Suwarno alias Pakde Warno, hingga kini, juga menjalin komunikasi dengan pimpinan parpol di Jakarta. Pakde Warno disebut-sebut mengajak Ambar Fathonah, pengurus Golkar di Kabupaten Semarang, sebagai wagub. Namun, Pakde Warno juga mengaku mendapat respons dari Partai Kebangkitan Bangsa dan PPP.

Sementara DPD PDI-P, yang jadi titik sentral pengajuan bakal calon gubernur dan berpeluang memenangi pilkada, hingga kini masih menunggu keputusan Jakarta.

Sekretaris DPD PDI-P Jateng Agustina Wilujeng mengemukakan, pihaknya sudah mengantongi sejumlah nama setelah uji kompetensi dan psikotes. Nama-nama yang dinilai berpotensi maju, di antaranya, Rustriningsih, Ganjar Pranowo, Don Murdono, dan Hadi Prabowo. Namun, apakah Jateng akan tetap dipimpin oleh gubernur yang berasal dari militer ataukah sipil? Hanya waktu yang menentukan.(Winarto Herusansono)


Anda sedang membaca artikel tentang

Dicari, Gubernur "Njawani" dan Bersahabat

Dengan url

http://chooseacolorfengshui.blogspot.com/2013/02/dicari-gubernur-dan-bersahabat.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Dicari, Gubernur "Njawani" dan Bersahabat

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Dicari, Gubernur "Njawani" dan Bersahabat

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger