Kamera Jebak Efektif Hitung Populasi Komodo

Written By bopuluh on Senin, 01 April 2013 | 18.02

KOMPAS.com -  Komodo memukau dunia karena keunikannya sebagai kadal terbesar di dunia. Keberlanjutan populasi hewan yang berstatus terancam punah dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN) juga terus menjadi perhatian di tengah ancaman perubahan iklim dan penurunan populasi reptil dan amfibi di dunia.

Salah satu yang menjadi kesulitasn dalam riset komodo saat ini adalah pengukuran populasinya. Metode penghitungan populasi komodo selama ini dilakukan menggunakan teknik jebakan menggunakan perangkap besar. Hal ini kurang praktis dan menyulitkan.

Baru-baru ini, dalam sebuah artikel yang dilansir oleh Our Amazing Planet, Jumat (29/3/2013), tim peneliti menemukan bahwa metode kamera jebak (camera trap) yang biasa digunakan untuk mengamati populasi mamalia besar seperti harimau dan juga badak ternyata bisa digunakan untuk mengamati populasi komodo.

Awalnya, tim peneliti meragukan efektifitas metode tersebut. Hal ini karena komodo tergolong kelompok hewan berdarah dingin yang suhu tubuhnya seringkali sama dengan suhu lingkungan di sekitarnya. Kamera jebak sendiri bekerja menggunakan alat pendeteksi gerak, biasanya berupa inframerah yang mendeteksi panas dari tubuh hewan.

Ternyata, penelitian mengungkap bahwa metode kamera jebak cukup efektif. Berdasarkan hasil studi di lima pulau yang menjadi habitat Komodo di Indonesia, diketahui bahwa suhu tubuh komodo cukup hangat untuk terdeteksi oleh kamera jebak meskipun kadal tersebut aktif pada siang hari saat sensor inframerah tidak terlalu diperlukan.

Temuan ini menjadi sebuah temuan yang penting. Dengan metode kamera jebak, upaya penghitungan populasi komodo menjadi lebih sedikit memerlukan tenaga manusia dan lebih murah. Dengan kamera, peneliti tak lagi perlu menyiapkan jebakan besar, menjebaknya dengan daging kambing, dan membebaskan hewan itu setelah diamati.

Disamping itu, jebakan kamera bisa dipasang di banyak lokasi, sehingga dapat membantu pemantauan populasi hewan yang mampu tumbuh sepanjang 3 meter dan berat 87 kg ini dari berbagai lokasi yang menjadi habitatnya.

Kajian ini dilakukan oleh tim peneliti gabungan dari the Komodo Survival Program di Bali bekerja sama dengan Taman Nasional Komodo dan peneliti dari University of Florence, italia dan University of Melbourne, Australia.

Tim dipimpin oleh Achmad Ariefiandy dari Komodo Survival Program, Bali, dan Tim S. Jessop dari University of Melbourne. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal PLOS ONE pada 20 Maret 2013.


Anda sedang membaca artikel tentang

Kamera Jebak Efektif Hitung Populasi Komodo

Dengan url

http://chooseacolorfengshui.blogspot.com/2013/04/kamera-jebak-efektif-hitung-populasi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kamera Jebak Efektif Hitung Populasi Komodo

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kamera Jebak Efektif Hitung Populasi Komodo

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger