Jakarta, Kompas - Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi usia lanjut besar di dunia. Menuju tahun 2050, Organisasi Kesehatan Dunia memroyeksikan negeri ini pada posisi keempat setelah China, India, dan Amerika Serikat, dengan populasi manula di atas 60 tahun lebih dari 70 juta jiwa.
Secara alami, fungsi tubuh manula mengalami penurunan. Oleh karena itu, untuk memelihara kualitas hidup dan produktivitas mereka, diperlukan terobosan bioteknologi.
"Meningkatnya populasi lanjut usia memunculkan berbagai penyakit kronik. Ini membutuhkan pendekatan baru menghasilkan terapi dan pengobatannya," kata Luthfi Mardiansyah, Presiden Direktur Novartis Indonesia pada diskusi pakar bioteknologi, kesehatan, farmasi, dan bisnis mengawali ajang kompetisi Ristek-Novartis Biocamp 2013 di Jakarta, Kamis (4/7).
Inovasi yang dihasilkan untuk mempertahankan kesehatan manula antara lain obat terapi alzheimer, mengatasi gangguan menopause, dan diabetes tipe 2.
Penyakit kronik yang juga menjadi fokus penelitian adalah penyakit paru obstruktif kronik yang biasanya menyerang individu dengan usia di atas 50 tahun. Itu terkait penurunan fungsi organ tersebut, karena pajanan asap rokok dan polusi udara dalam kurun waktu lama serta partikel gas berbahaya.
Biocamp 2013
Biocamp 2013 yang diadakan Kementerian Riset dan Teknologi dan Novartis Indonesia ini diikuti 26 peserta. Mereka terdiri dari mahasiswa pascasarjana bidang studi bioteknologi, kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi, dan bisnis.
Menurut Staf Ahli Menristek Bidang Kesehatan dan Obat Amin Soebandrio, kompetisi sejak tahun 2005 itu akan menilai wawasan peserta di bidang bioteknologi dan kepemimpinan. Nantinya dipilih dua pemenang.
Para pemenang akan mewakili Indonesia pada Biocamp tingkat dunia di Kantor Pusat Novartis di Basel, Swiss, 25-27 Agustus mendatang. Sejak diadakan tahun 2005 di Indonesia, Biocamp telah diikuti 107 mahasiswa, 11 di antaranya terpilih mengikuti International Biocamp.
Biocamp 2013 itu terkait Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-18 yang bertema "Inovasi untuk Kemajuan Bangsa", yang menitikberatkan inovasi bioteknologi sebagai salah satu instrumen pendorong kemajuan bangsa. "Kami berharapkan ada bakat-bakat muda berintegritas untuk berkontribusi pada bidang bioteknologi dan farmasi," kata Teguh Rahardjo, Ketua Umum Hakteknas 2013. (YUN)
Anda sedang membaca artikel tentang
Butuh Inovasi Atasi Penyakit Kronik Manula
Dengan url
http://chooseacolorfengshui.blogspot.com/2013/07/butuh-inovasi-atasi-penyakit-kronik.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Butuh Inovasi Atasi Penyakit Kronik Manula
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Butuh Inovasi Atasi Penyakit Kronik Manula
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar