"Sudah puluhan tahun saya menjadi tukang parkir di pengadilan tidak pernah ada pengunjung yang kehilangan helm. Apalagi helm yang hilang sebanyak ini," kata petugas penjaga parkir, Paccikoang, Senin. Mereka yang kehilangan helm, rata-rata adalah para mahasiswa yang merupakan rekan terdakwa kasus pembunuhan ayah dan anak, yang tengah disidangkan.
Kehilangan helm ini baru diketahui ketika persidangan telah usai dan para pengunjung pengadilan hendak pulang. Paccikoang mengaku kaget ketika para mahasiswa yang mengikuti sidang kasus pembunuhan tersebut mendatanginya dan mengadu telah kehilangan helm.
Paccikoang mengatakan pada hari tersebut kebetulan juga terjadi banyak kericuhan terkait persidangan. Namun, ujar dia, kericuhan terparah masih terkait dengan kasus pembunuhan ayah dan anakan itu. Teman-teman terdakwa yang adalah mahasiswa, terlibat bentrok dengan pelajar yang merupakan teman korban.
Menurut Paccikoang, usai bentrok banyak pelajar yang mengenakan seragam sekolah langsung pulang meninggalkan pengadilan. Dia mengaku tak memperhatikan mereka satu per satu, karena jumlahnya yang banyak.
"Bukan hanya milik mahasiswa yang hilang, helm milik polisi yang menjaga pun juga ikut raib, tidak hanya itu sepatu pegawai pengadilan yang sedang shalat pun ikut raib," imbuh Paccikoang. Karena kehilangan helm, para mahasiswa pemilik helm pun baru bisa pulang saat jalanan sudah lengang, menghindari polisi lalu lintas yang bertugas di jalanan.
Editor : Palupi Annisa Auliani
Anda sedang membaca artikel tentang
Usai Ricuh di Pengadilan Makassar, Sepatu dan Puluhan Helm Hilang
Dengan url
http://chooseacolorfengshui.blogspot.com/2013/09/usai-ricuh-di-pengadilan-makassar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Usai Ricuh di Pengadilan Makassar, Sepatu dan Puluhan Helm Hilang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Usai Ricuh di Pengadilan Makassar, Sepatu dan Puluhan Helm Hilang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar