KOMPAS.com – Keinginan batita untuk selalu bersama kakaknya sebenarnya wajar. Banyak manfaat yang bisa didapat. Si batita merasa ada yang menyayangi, melindungi, dan memerhatikannya. Hal ini akan membuatnya lebih bebas beraktivitas.
Banyak kemampuan si batita yang lebih cepat berkembang karena ia kerap mendapat panduan dari kakaknya saat melakukan sesuatu. Ketika bermain peran, misal, si kakak akan mengajari saudara mudanya itu bagaimana harus berpura-pura menjadi orang lain. Ini layaknya sebuah stimulasi lengkap bagi si adik, baik komunikasi, peniruan, motorik, sosialisasi, dan sebagainya.
Tak hanya itu, kemandirian anak seperti memegang sendok makan yang benar, minum lewat sedotan, dan lainnya juga bisa ikut diajarkan si kakak. Kesimpulannya, ada banyak keterampilan yang dapat ditularkan sang kakak kepada adik.
Selain itu, hubungan baik ini mempererat tali persaudaraan sehingga tercipta hubungan kasih sayang yang kuat di antara mereka. Hubungan yang harmonis ini akan sangat mendukung berbagai perkembangan kemampuan anak.
Ia akan lebih leluasa melakukan sesuatu, sehingga pertumbuhannya optimal. Berbeda jika hubungan adik-kakak ini tidak terjalin baik, sering berkelahi atau mungkin malah saling tidak acuh, dapat membuat kondisi di dalam rumah tidak kondusif yang setidaknya akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
Namun sisi negatifnya pun bisa saja muncul jikalau si batita begitu bergantung dengan kakaknya. Batita mengandalkan kakaknya untuk mengerjakan sesuatu yang akan menghambat pertumbuhan kemandiriannya. Si adik selalu minta dilayani, disuapi saat makan, dipakaikan baju, diselesaikan permainan paselnya, contohnya.
Anak juga bisa tumbuh di bawah baying-bayang kakaknya, mengambil keputusan berdasarkan keinginan kakak, tak bisa menentukan sikap, Tanya kakak dulu jika ingin melakukan sesuatu, dan lainnya.
Beberapa permainan atau mainan si kakak juga belum tentu cocok untuk si batita, sehingga bila si adik bermain dengan si kakak, ada kemungkinan ia alami cedera, tidak bisa mengikuti, selalu menjadi anak bawang, dan lainnya.
Hubungan adik-kakak tentunya sarat manfaat. Namun arahan orangtua sangat diperlukan agar hubungan keduanya lebih sehat.
(Tabloid Nakita/Irfan Hasuki)
Editor :
wawa
Anda sedang membaca artikel tentang
Kalau Adik Terlalu \"Nempel\" dengan Kakak
Dengan url
http://chooseacolorfengshui.blogspot.com/2013/02/kalau-adik-terlalu-dengan-kakak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kalau Adik Terlalu \"Nempel\" dengan Kakak
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kalau Adik Terlalu \"Nempel\" dengan Kakak
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar